Cara Mudah Deteksi Bakso Berpengawet
Bukan hal baru lagi jika Anda masih menemukan bakso yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti boraks dan formalin, masih berseliweran di pasaran. Untuk itu, sebagai konsumen, Andalah yang perlu pintar dan jeli memilih mana bakso yang bebas dari bahan berbahaya tersebut.
Robby W, Marketing Manager PT. Sumber Prima Anugrah Abadi, produsen bakso Sumber Selera, mengatakan bahwa tidak sulit untuk membedakan bakso berpengawet dan menggunakan daging segar. Anda dapat membedakannya dari warna dan kekenyalan.
Biasanya, bakso yang menggunakan daging segar tanpa pengawet memiliki warna yang lebih gelap, biasanya berwarna abu-abu. Warna yang gelap mengindikasikan bahwa bakso tersebut menggunakan lebih banyak daging ketimbang bahan lain.
"Kalau dari luar, bakso yang warnaya terang, putih itu yang dicari padahal makin putih justru itu ada boraksnya, kalau warna gelap, abu-abu lebih banyak daging," kata Robby saat ditemui di acara ‘Kumpul HORECA’ bersama Chef Dea Annisa di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, 6 April 2017.
Selanjutnya, Anda harus memegang bakso untuk mengukur kekenyalan. Jika kenyal, waspadai penggunaan pengawet pada bakso. Lebih mudahnya, kata Robby, lemparkan bakso ke lantai. Jika memantul, ada kemungkinan bakso mengandung pengawet seperti boraks dan formalin.
"Kalau kenyal berarti ada senyawa kimia. Kalau keras itu lebih banyak daging. Kemudian bisa dilempar, mantul atau enggak. Kalau mantul, berarti mengandung boraks," kata dia.
Indikasi bau sebenarnya bisa digunakan untuk mendeteksi kandungan bahan kimia di dalam bakso. Hanya saja, metode ini agak sulit terdeteksi. Biasanya pada bakso berformalin atau boraks, Anda akan mencium bau seperti obat. Bau ini akan hilang saat bakso dimasak.
"Dari bau agak susah, karena bakso yang pakai boraks dan formalin waktu mentah, (saat) dicium bau obat, tapi kalau dimasak baunya hilang," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar